Semoga apa yang aq tulis bermanfaat bagi kita semua yach.........

Kamis, 19 Juni 2008

Laa tahdzab wa lakal jannah

“Barangsiapa tidak marah, maka ia lemah dari melatih diri. Yang baik adalah, mereka yang marah namun bisa menahan dirinya.” [Imam al-Ghazali, dari kitab Ihya’ Ulumuddin
“Anjing! Dikira aku ini apaan.” Kalimat-kalimat kotor dan celaan sering kita dengar di sekeliling lingkungan kita. Entah karena spontan atau karena sudah kebiasaan. Tidak cukup sampai di situ, kadangkala, semburan kalimat-kalimat tidak pantas masih dibarengi dengan tindakan lain sebagai ekpresi amarah. “Brak!. Lihat saja nanti!, “ ujarnya sembari membanting pintu. Contoh di atas adalah ekpresi dari rasa amarah seseorang. Amarah adalah sikap alamiah yang dimiliki manusia. Ekpresi amarah, bentuknya bisa bermacam-macam. Mulai yang ringan hingga yang berat. Amarah sering terjadi pada tingkatan-tingkatan tertentu. Umumnya, sebagai ekspresi kekecewaan, kebencian atau bentuk dari sikap kaum kuat pada yang lemah. Misalnya; atasan pada bawahan. Tua pada yang muda, suami pada istrinya, kakak terhadap adiknya, begitu seterusnya. Pada level-level seperti, ekpresi amarah relative lebih cepat terjadi.
Meski salah, amarah sering juga dianggap sebagai bentuk dari sikap menjaga wibawa, gengsi atau harga diri. Meski dari ketiga itu adalah sama-sama dari bentuk kesombongan yang hinggap pada diri seseorang. “Sori, jika aku mengalah, itu membuktikan aku lemah. Aku harus melawannya, “ begitu kalimat yang sering meluncur pada hati orang-orang yang diliputi perasaan gengsi. Yang lebih parah, ketika menganggap amarah sebagai bentuk keberanian. Sering kita lihat di sekeliling kita, bagaimana ketika dua orang yang sedang bertengkar justru semakin ganas dan semakin tidak terkontrol dikala sebagian orang justru sedang menengahi alias memisahkannya. “Jangan pegangi, lepas saja saya,” begitu ucapnya ketika sedang dilerai. Di hadapan banyak orang, ia seolah ingin menunjukkan ‘kekuatannya’ pada pihak lawan. Intinya, antara gensi, sombong dan amarah, bedanya ibarat sehelai rambut.
Karena itu, Islam lebih memuliakan orang-orang yang bisa mengendalikan diri dari rasa amarah di dadanya. Bahkan bagi yang mampu mengendalikan rasa amarah, Allah sendiri yang langsung menjanjikan kemuliaan padanya.Rasulullah bersabda, “Man kaffa ghadhabahu kaffa Ilaahu’anhu adzaabahu wa mani’tadza ilaa rabbihii qabilallahu wa man hazana lisaanuhu satrallahu’auratahu.” [“Barangsiapa mampu mencegah kemarahannya, maka dicegah oleh Allah daripadanya akan azabNya. Dan barangsiapa yang meminta udzur kepada Tuhannya, maka Allah menerima udzurnya. Dan barangsiapa menjaga lidahnya [menahannya], niscaya Allah akan menutup auratnya].
Ibnu Umar berkata, “Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya neraka jahanam itu mempunyai satu pintu, yang tidak dapat dimasukinya, selain orang yang sembuh kemarahannya dengan perbuatan maksiat kepada Allah ta’ala.” [HR. Ibnu Abi Dunya dari Ibnu Abbas]
Selain itu, Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa mampu menahan kemarahannya dan ia sanggup melaksanakannya, maka ia dipanggil oleh Allah di hadapan manusia ramai dan ia disuruh memilih, diantara bidadari yang dia kehendaki.” [HR. Ibnu Abi Dunya dari Mu’adz bin Anas].
Begitu pentingnya amalan menahan amarah, sampai-sampai Allah tidak segan-segan memberi ganjaran luar biasa baginya. Menurut Rasulullah, “Laa tahdzab wa lakal jannah.” (Janganlah marah bagimu surga).[HR. Bukhari]

damned if i do damned if i dont

Alllahu ya Rabbi.....
sungguh besar nikmat yg telah Allah berikan, kepada semua umat manusiadidunia ini...
hanya dengan memberi kita sedikit "kesalahan" Allah telah memberikan barokahyang begitu besar kepada kita....!!!!
semua orang pasti pernah melakukan kesalahan semasa hidupna dan akan melakukan kesalahan selama dia hidup. namun setiap orang pasti berbeda dalam menyikapikesalahan tersebut. ada sebagian yang menyikapi kesalahannya secara negatifsehingga kesalahan itu membuat dia trauma dan ketakutan akan mencoba laginamun ada juga orang yang menyikapi kesalahan itu secara positif. carainilah yang pada akhirnya nanti akan menjadikan orang tersebut menjadi "extraordinary people".
beberapa langkah positif dalam menyikapi kesalahan menurut berbagai sumberadalah :
1. Kesalahan itu sangat kita butuhkan untuk mencapai hasil yang lebih baikkesalahan akan menjadi batu loncatan untuk mendapatkan cara-cara yang lebih baikdalam mencapai tujuan. orang yang mau belajar dari kesalahannya, pasti akan menemukan cara-cara baru dalam mewujudkan keinginannya. dan cara baru itu dipastikan lebih baik dari cara sebelumnya yang terbukti salah.seorang muslim tidak boleh jatuh dalam kesalahan yang sama dua kali berturut-turut. hal ini menandakan bahwa ketika kita melakukan kesalahan itu berarti kita tidak boleh menggunakan cara-cara yang pernah kita lakukan.kita harus mencari cara baru yang lebih efektif dari hasil pengkajianatas kesalahan yang kita lakukan.coba cermati kalimat di bawah ini :"...untung kita tidak berhasil dengan cara lama, sehingga kita bisa mencapaihasil yang lebih baik dengan cara baru ini..."
2. Membuat kesalahan adalah lebih baik daripada tidak pernah melakukan apa-apacoba kita bayangkan, kalo dulu kita takut jatuh untuk belajar naek sepeda,niscaya samapai saat ini kita tidak akan bisa naek sepeda. sebenarnya adasatu pilihan lain, yaitu tidak jatuh, namun tidak jatuh berarti kita tidak berlatih, tidak berlatih berarti kita tidak akan pernah bisa.orang bijak mengatakan, "kapal dipelabuhan adalah aman, tetapi bukan maksuditu kapal itu dibuat."jika kita mau mengarungi hidup ini, kita harus siap pergi kesuatu tempatkita harus siap dengan resiko menjelajahi dunia yang tidak ada ujungnya.hidup adalah petualangan yang mengasyikan, bukan cuma berhenti di suatutempat, kemudian mati....
3. Kesalahan yang tidak kita hadapi saat ini akan muncul lagi pada tempatdan kesempatan yang lain.Orang yang tidak berani menghadapi masalah saat ini, pada dasarnya hanyamenunda kedatangannya. karena mau tidak mau, suka tidak suka, suatu saatberikutnya masalah itu pasti akan datang menghampiri dirinya. sebagaimanabanyak orang yang mengatakan, kalau dimasa muda ia tidak mau bekerja kerasmaka dia harus bersiap-siap bekerja keras dimasa tuanya.demikian juga kesalahan. bukankah dalam hidup kita sering menghadapi keruwetanyang sama? mungkin pertama kali kita menghadapi keruwetan itu kita salahdalam mencari jalan keluar. namun ketika keruwetan itu datang menghampirikita yang kedua kalinya, maka kita sudah punya jurus jitu untuk mengatasinyanamun sebaliknya, ketika waktu dulu keruwetan itu datang dan kita menghindarsedangkan sekarang kita datang, apakah kita juga akan terus menghindar?bagaimana kalo dia datang lagi pada waktu-waktu yang akan datang?????jadi lebih baik kesalahan itu kita hadapi sekarang juga, darinyalah kita bisa belajar lebih cepat, daripada kita lari darinya padahal kita yakin diwaktuyang akan datang dia pasti akan menghampiri kita.
4. Kesalahan selalu memberikan pelajaran untuk mencapai cara-cara yang lebihbaik, maka tidak penting apakah itu kesalahan dari kita atau orang lain.Belajarlah dari kesalahan! baik itu dari kesalahan yang dilakukan oleh kitaataupun orang lain. sebenarnya kita sangat bisa melewati kesalahan denganbelajar dari pengalaman orang lain yang melakukan kesalahan. dengan begitukita akan menghemat waktu.sehingga untuk mencapai sukses, bukan saja kita belajar dari kesalahan kitanamun kita bisa belajar dari kesalahan orang lain. banyak berguru, banyakmembaca, dan banyak mencermati adalah usaha agar kita bisa mengantisipasisejak awal jebakan-jebakan yag mungkin muncul dalam perjalanan hidup ataukarir kita. sebegitu pentingnya aktivitas ini, seorang bijak mengatakan"sepuluh tahun kedepan kita tidak akan berubah kecuali dengan dua hal;siapa guru kita dan bukan apa yang kita baca".
5. Bila kita tidak bisa mencapai keberhasilan hebat; masih ada keberhasilanbaik, keberhasilan lumayan, keberhasilan cukup, lalu...hampir berhasil, baru kemudian "...nggak apa-apa ko.!"apapun hasil akhirnya, kesalahan bisa dijadikan sebagai alat belajar dan evaluasiuntuk kemudian dijadikan sebagai pijakan kedepan. sering sebuah kesalahantidak serta merta membuyarkan seluruh target pencapaian hasil. kadangkesalahan hanya membuat hasil yang diperoleh tidak semaksimal seperti yang direncanakan. atau dalam kadar tertentu, kesalahan bisa jadi membuat keberhasilanyang ditargetkan tidak bisa dicapai, namun tidak juga mengakibatkan kerugian.